10 trik mempercepat Linux

Sabtu, 17 April 2010


Sistem operasi Linux memang jarang membutuhkan proses restart, namun jika hal itu terjadi, maka dapat dipastikan prosesnya akan sangat lama. Untungnya, ada beberapa cara di bawah ini yang dapat mempercepat kinerja Linux di computer.


1. Disable aplikasi yang tidak diperlukan
Dalam penggunaan computer, pasti ada beberapa aplikasi yang tidak atau jarang digunakan. Sebagai contoh, jika Anda hanya menggunakan Linux untuk desktop, maka Anda tidak membutuhkan send email, httpd, dan layanan aplikasi lainnya. Atau jika server Anda hanya sebagai web server, Anda dapat mematikan banyak layanan lainnya yang tidak dipakai. Untuk melakukan hal ini, Anda dapat menuju menu “Administration” dan melihat antrian layanan. Anda dapat “deselect all” layanan yang tidak Anda pakai.

2. Disable modul kernel yang tidak dipakai
Jika desktop Anda memiliki kabel Ethernet, Anda tidak memerlukan modul kernel wireless. Cara mengetahui kernel yang digunakan di computer Anda, adalah dengan menginstal Bootchart, yang sekaligus akan memberikan informasi semua kejadian dalam system booting computer. Atau Anda dapat masuk ke fitur “command” dan menuliskan “chkconfig –list | grep 3” untuk mengetahui layanan apa yang sedang berjalan. Jika Anda sudah tahu module kernel yang sedang berjalan, maka Anda dapat mematikannya dan kemudian meng-compile kernel yang sesuai dengan arsitektur computer Anda.

3. Window manager yang ringan selain Gnome atau KDE
Dengan window manager yang lebih kecil, maka akan mengurangi waktu booting grafis pada layar. Ketika menggunakan Gnome atau KDE maka Anda perlu waktu booting 30 hingga 60 detik, namun dengan window manager Enlightenment atau desktop environment Xfce hanya membutuhkan waktu sekitar 10 detik. Tidak hanya menghemat waktu, namun Enlightenment ataupun Xfce juga akan menghemat uang Anda dan menghindarkan Anda dari ‘bloatware’.

4. Login text-based daripada login dengan gambar
Kebanyakan Linux, terutama yang berjalan di level 3 akan berhenti di login text-based. Semenetara bila login dengan gambar, akan menambah waktu waktu loading Linux.

5. Distro yang ringan
Distro Gentoo, Arch atau Puppy Linux, merupakan distro kecil yang lebih cepat proses booting-nya daripada Fedora ataupun Ubuntu. Walaupun Ubuntu versi terbaru lebih cepat daripada Fedora.

6. OpenBIOS
Jika Anda ingin meng-upgrade PC Anda, Anda mungkin harus mempertimbangkan untuk migrasi ke open source BIOS. Jika Anda tidak ingin menggunakan openBIOS, maka Anda dapat mengkonfigurasi BIOS tidak untuk mencari floopy disk yang memang tidak terpasang di computer atau booting pertama kali akan langsung dari harddisk, bukan CD.

7. Mematikan DHCP
Jika Anda bekerja di jaringan yang kecil, yang tidak memiliki masalah dengan pengalamatan IP, maka Anda dapat menjadikannya alamat IP yang statis. Hal ini akan mencegah DHCP server untuk ‘memanggil’ alamat IP computer Anda. Anda dapat memastikan konfiguras “/etc/resolve.conf” untuk merefleksikan alamat DNS server Anda dengan benar.

8. Hotplug
Hotplug adalah sebuah system pada distro yang sudah lama, yang mengijinkan Anda untuk plug-in device baru dan menggunakan denganc cepat. Jika Anda tahu bahwa system computer Anda tidak menggunakannya, maka Anda dapat menghapusnya, sehingga waktu booting labih cepat. Metode untuk mengahpusnya, tergantung dengan masing-masing distro.

9. Sistem “initng”
Sistem initng akan menjalanka penggantian dari system SysVinit, dan dapat mengurangi waktu booting di Unix. Jika Anda ingin melihat aksi sistem initng, maka Anda dapat menggunakan Pingwinek LiveCD.

10. Hack Debian
Jika Anda menggunakan Debian, maka ada beberapa hack simple yang dapat digunakan untuk switch script startup system agar dapat berjalan di pararel. Jika Anda mengetik “etc/init.d/rc script” dalam menu “command”, maka ANda akan melihat tulisan "ncy=none' around line 24". Anda dapat mengubahnya menjadi “oncurrency=shell”, dan Anda telah mengurangi waktu booting system.(h_n)

0 komentar:

Posting Komentar